Unggulan enam ganda campuran, Praveen Jordan/Vita Marissa, lolos ke
babak final Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold (GPG) 2013,
setelah mengalahkan rekan senegara, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle
Widjaja, 21-10, 21-18, dalam 30 menit, di GOR Amongraga, Yogyakarta,
Sabtu (28/9/2013).
Praveen/Vita bisa menguasai pertandingan
sejak awal. Setelah unggul 11-7, mereka makin gencar melakukan serangan
dan akhirnya menutup game ini dengan 21-10.
Memasuki game kedua, pertandingan memanas. Edi/Gloria kali ini bisa mengimbangi permainan Praveen/Vita dan unggul 14-10. Praveen/Vita bermain lebih hati-hati hingga akhirnya berhasil menyamakan angka lalu berbalik unggul dan mengakhiri game ini dengan kemenangan, 21-18.
Hasil ini mengantar mereka maju ke final dan berpeluang bertemu unggulan pertama, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Juara Dunia 2013 tersebut diprediksi bisa mengalahkan ganda China, Kaixiang Huang/Qingchen Chen, pada semifinal, sore ini.
"Saya sudah lama kenal Butet (panggilan Liliyana), dan kami juga tahu mereka sudah jadi juara dunia. Kami akan bermain lepas saja," ujar Vita usai pertandingan.
"Kami sudah sering latihan dan sudah lebih klop. Sebelumnya memang kami kalah dari mereka (Tontowi/Liliyana) pada semifinal Singapore Open 2013. Tapi setiap pertandingan tidak bisa ditebak sebelum dijalani," tambah Praveen

Ganda campuran Indonesia, Praveen
Jordan (kanan)/Vita Marissa, mengembalikan shuttlecock pada Edi
Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja, pada babak semifinal Yonex-Sunrise
Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, di GOR Amongraga, Yogyakarta, Sabtu
(28/9/2013).
Memasuki game kedua, pertandingan memanas. Edi/Gloria kali ini bisa mengimbangi permainan Praveen/Vita dan unggul 14-10. Praveen/Vita bermain lebih hati-hati hingga akhirnya berhasil menyamakan angka lalu berbalik unggul dan mengakhiri game ini dengan kemenangan, 21-18.
Hasil ini mengantar mereka maju ke final dan berpeluang bertemu unggulan pertama, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Juara Dunia 2013 tersebut diprediksi bisa mengalahkan ganda China, Kaixiang Huang/Qingchen Chen, pada semifinal, sore ini.
"Saya sudah lama kenal Butet (panggilan Liliyana), dan kami juga tahu mereka sudah jadi juara dunia. Kami akan bermain lepas saja," ujar Vita usai pertandingan.
"Kami sudah sering latihan dan sudah lebih klop. Sebelumnya memang kami kalah dari mereka (Tontowi/Liliyana) pada semifinal Singapore Open 2013. Tapi setiap pertandingan tidak bisa ditebak sebelum dijalani," tambah Praveen
0 komentar:
Posting Komentar